Senam Bersama

Jurnal ini mengkaji secara sistematis literatur dari tahun 1974 hingga 2020 mengenai genus Sargassum, sekelompok alga coklat yang tersebar luas di wilayah tropis dan subtropis dan telah digunakan dalam tradisi pengobatan dan konsumsi manusia. PMC+1 Genus ini dikenal kaya akan nutrisi seperti vitamin, karotenoid, protein, dan mineral, namun aspek yang lebih menarik adalah kandungan metabolit sekunder mereka — seperti terpenoid, sterol, polisakarida bersulfat, polifenol, sargaquinoic acid, sargachromenol, dan pheophytin — yang telah diisolasi dari berbagai spesies. PubMed+1 Beberapa dari senyawa tersebut menunjukkan aktivitas biologis yang luas, termasuk analgesik, anti-inflamasi, antioksidan, neuroprotektif, antimikroba, antitumor, fibrinolitik, imunomodulator, antikoagulan, hepatoprotektif dan antivirus. Penerbit RSC+1
Dalam detailnya, jurnal ini memaparkan bahwa pada banyak spesies Sargassum, ekstrak atau fraksi jenis n-hexane, dichloromethane, n-butanol menunjukkan efek sitotoksik terhadap sel kanker seperti HeLa dan MCF-7. PMC+1 Contoh lain: polisakarida bersulfat dari S. angustifolium mampu merangsang makrofag RAW264.7 untuk menghasilkan mediator imun seperti NO, IL-1β, TNF-α, IL-6, IL-10 dan IL-12 melalui jalur NF-κB dan MAPKs. PMC Senyawa sterol seperti fucosterol dan derivat-nya juga ditemukan, dengan aktivitas sitotoksik yang cukup kuat pada sel garis leukimia atau kanker lain. Penerbit RSC Selain itu, polisakarida seperti alginat, laminarin, fucoidan juga ditemukan di spesies Sargassum dan memiliki aktivitas antivirus atau aktivitas pelindung kulit (misalnya ekstrak dari S. vachellianum menunjukkan penyerapan UVB/UVA serta inhibisi tirosinase, bagus untuk aplikasi dermatologis). PMC+1
